Berita > 81 Persen Siswa SD Lulus Literasi Dasar, KTT Fokus Penguatan Pemahaman Membaca
Selasa 28 Apr 2020, 650 View Administrator

Tidung Pale - Hasil test literasi dasar Kabupaten Tanah Tidung (KTT), Kalimantan Utara menunjukkan hasil yang memuaskan. Sebanyak 81 persen siswa yang diest dinyatakan lulus literasi dasar. Test literasi dasar meliputi pengenalan kata, suku kata dan kata. Test ini dilaksakan pada 5-14 Maret 2020 di seluruh SD KTT. Sebanyak 865 siswa dari kelas 1- 6 dipilih menggunakan random sampling untuk mengikuti test. "Test ini dilakukan Disdikbud KTT bersama Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI). INOVASI adalah program kemitraan pendidikan antara pemerintah Indonesia dan Australia," terang Kadis Disdikbud KTT Jafar Sidik, SE, Senin (28/4).

Jafar mengatakan, test kemampuan membaca ini digelar untuk mendapatkan peta kemampuan membaca siswa SD. Peta ini dibutuhkan sebagai dasar untuk merancang program literasi yang tepat sesuai kemampuan siswa, guru dan konteks budaya KTT. Agar hasil test benar-benar valid, Disdikbud KTT dan Program INOVASI mendesain konten dan metode pengambilan data merujuk kepada test kemampuan membaca secara internasional. Sejumlah ahli tamatan dalam dan luar negeri, terlibat dalam pengukuran kemampuan membaca ini. "Minggu lalu kami sudah mendiskusikan dan memvalidasi hasil test ini dengan Tim INOVASI melalui pertemuan daring," tambahnya.

Jafar lebih lanjut mengatakan, kedepan Disdikbud KTT akan fokus kepada penguatan keterampilan pemahaman isi bacaan. Hasil test menunjukkan masih banyak siswa yang belum mampu memahami makna teks yang dibaca. Di kelas 6 SD contohnya, hanya 45 persen dari siswa yang ditest mampu menjawab semua pertanyaan pemahaman membaca dengan benar."Seorang anak disebut terampil membaca jika mampu membaca teks, mampu memahami maknanya dan mampu mengkomunikasikan makna bacaan itu dengan bahasanya sendiri. Jadi keterampilan pemahaman isi bacaan merupakan kunci agar anak mampu mengerti, memahami dan bisa menggunakan pelajaran yang dipelajarinya di sekolah," tukas Jafar.

Kasie GTK Disdikbud KTT, Diana M.Pd, mengatakan keterampilan guru mengajarkan literasi, merupakan faktor penting untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami isi bacaan. Disdikbud KTT dan Program INOVASI, telah mendesain program peningkatan kapasitas guru untuk menjawab tatangan ini. Program ini meliputi pelatihan dan pendampingan secara sistematik dan terus-menerus. Pelatihan didesain praktikal, menggunakan modul yang sudah teruji dan difasilitasi fasilitator terlatih. Melalui program ini guru-guru SD di KTT diharapkan sudah mampu mendesain pembelajaran berbasis literasi, menggunakan media pembelajaran, memanfaatkan sudut baca dan lingkungan sekolah, serta membantu siswa yang lamban membaca agar mampu mengejar ketertinggalannya."Secara teknis kami sudah siap menjalankan program ini. Mari kita doakan dan dukung pemerintah agar pandemik COVID-19 ini cepat berlalu, sehingga training of trainer bagi fasilitator dan pelatihan gugus bisa dijalankan," tambahnya.

Rendahnya keterampilan membaca menjadi tantangan pendidikan di Indonesia. Hasil Assesment Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) Kemdikbud 2016, menunjukkan 47persen siswa kelas IV SD di Indonesia tidak terampil membaca. Mengatasi rendahnya keterampilan membaca di tingkat SD, akan menjadi program prioritas Kemdikbud di tahun 2021 melalui Program Merdeka Belajar.
 







     Hubungi