Berita > Optimis Pendidikan KTT Bisa Lebih Baik
Senin 06 Feb 2020, 552 View Administrator

Tideng Pale - Kunjungan belajar literasi kelas awal Kabupaten Tanah Tidung (KTT) ke Kabupaten Bulungan membawa optimisme baru. Pendidikan KTT diproyeksikan lebih maju ke depan. Bahkan bisa saja lebih unggul dari daerah sekitarnya. Keyakinan ini disampaikan Kadisdikbud Bulungan Djamaluddin Saleh. “Kuncinya adalah memperbaiki keterampilan membaca di kelas awal,” terang Djamaluddin saat menutup kunjungan belajar KTT, Tanjung Selor, beberapa waktu lalu.

Djamaluddin mengatakan, terampil membaca di kelas awal merupakan pondasi untuk belajar di kelas selanjutnya. Semakin baik keterampilan membaca anak, semakin baik kinerja belajarnya. KTT dapat memanfaatkan pengalaman Bulungan yang sudah berhasil memangkas waktu penuntasan literasi dasar dari tiga tahun menjadi dua tahun. Hasil pengukuran akhir sekolah pilot literasi kelas awal, menunjukkan jumlah anak Bulungan yang lulus test literasi dasar terus bertambah. Jika pada akhir 2017 hanya 57 persen siswa yang lulus, maka di Agustus 2019 angka itu melonjak menjadi 94 persen. Materi uji literasi dasar meliputi pengenalan huruf, pengenalan suku-kata, dan pengenalan kata. Kegiatan pengukuran akhir ini, melibatkan 427 siswa, 46 guru dan 426 orangtua di 7 SD program rintisan.
Sedangkan pada tingkat kelancaran dan pemahaman membaca, skor rata-rata kelulusan meningkat dari 49.4 saat survai awal menjadi 62.7 di survai akhir. Siswa yang diuji kelancaran dan pemahaman membacanya adalah siswa yang lulus test literasi dasar. ”Kini KTT yang beruntung karena semua pengalaman Bulungan bisa dipakai di seluruh SD KTT. Saya yakin setelah ini pendidikan KTT akan lebih baik, bahkan bisa saja kelak Bulungan yang belajar ke KTT,” ungkap Djamaluddin.

Djamaluddin mengatakan, kunci keberhasilan program literasi kelas awal di Bulungan adalah komitmen dan kerjasama. Semua pihak harus komitmen menjalankan rencana yang sudah dibuat. Seperti di Bulungan, komitmen ditunjukkan mulai level bupati, disdikbud, sekolah, guru, orantua dan masyarakat. Komitmen dan kerjasama dibutuhkan agar semangat membawa perubahan terus terjaga.” Program ini bukan kegiatan satu kali pelatihan, tetapi dilakukan 8 bulan terus menerus. Pelatihan dan pendampingan setiap bulan dikerjakan sehingga butuh daya tahan,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Staf Ahli Bupati KTT bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Usman Saleh. Ia mengatakan KTT bersama Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) telah merancang program peningkatan literasi kelas awal. Kerjasama KTT dan INOVASI dijembatani oleh Kelompok Kerja (Pokja) Literasi Provinsi Kalimantan Utara. Kerjasama ini nantinya difokuskan pada tiga sektor, yaitu pelatihan guru, peningkatan budaya baca dan layanan khusus bagi anak lamban membaca. Usman mengatakan semakin yakin, strategi yang telah diracancang bisa mendongkrak mutu pendidikan KTT. “Setelah melihat sekolah dan Taman Baca Masyakat (TBM) yang ada di Bulungan, saya semakin optimis,” tegasnya.

Optimisme senada juga disampaikan Agustina Yanti, Guru SDN 006 Tana Tidung dan Zunny Waliyaati, Kepala SD Swasta Truric  Tana Tidung. Agustina mengatakan terkejut menemukan sekolah yang jauh dari kota tetapi bisa berkualitas. Dengan anggaran sekolah yang sedikit, guru-guru di SDN 013 Buluh Perindu mampu membuat media pembelajaran yang lengkap. Termasuk menambah koleksi buku, sehingga anak-anak di sekolah ini bisa menikmati kegiatan membaca.”Anak-anakk ini tetap fokus membaca sekalipun orang ramai di kelasnya. Mereka tidak terganggu sama sekali, mereka benar-benar menikmati membaca,” tambahnya.

Sedangkan Zunny setelah berkunjung ke TBM Pelita Hati di Dusun Buluh Perindu, Ia melihat perlu adanya kolaborasi antara sekolah dengan TBM untuk mempercepat anak terampil membaca. Kolaborasi ini harus dibangun dari niat tulus dan kreativitas untuk membantu anak agar bisa belajar lebih baik. “Kesan saya dengan kesederhanaanpun kita bisa menjadikan dunia pendidikan itu lebih bagus, tergantung dari niat dan komitmen,” tegasnya.

Pada 3-4 Februari 2020, Disdikbud KTT melakukan kunjungan belajar ke Bulungan. Selama dua hari, sebanyak 70 perwakilan KTT melihat implementasi program literasi di SDN 013 Buluh Perindu, SDN 008 Baratan, SDN 017 Tanjung Rumbia, SDN 006 Tanjung Selor, TBM Pelita Hati dan TBM Cinta Ilmu. Kunjungan ini merupakan bagian awal desain peningkatan mutu pembelajaran yang dirancang KTT bersama Proram INOVASI. Desain program ini akan menjawab tantangan rendahnya keterampilan membaca siswa SD di Indonesia. Studi di Inggris bertajuk The Long-Term Costs of Literacy Difficulties (2009), menunjukkan semakin cepat memperbaiki keterampilan membaca di kelas awal, semakin sedikit biaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk membantu anak bisa berhasil di masa depan. Studi ini menemukan ongkos kegagalan menguasai keterampilan literasi dasar di SD mencapai £198 juta (Rp. 3,3 Triliun) per tahun. Ongkos akan semakin besar pada jenjang sekolah yang lebih tinggi.
 







     Hubungi